Sejarah Rusia dan Ukrania, Saling Terkait namun Saling Bertentangan

Sejarah Rusia dan Ukraina adalah sejarah yang panjang dan kompleks. Dua negara ini memiliki hubungan yang sangat erat, terutama dalam hal politik, budaya, dan bahasa. Dalam artikel ini, kita akan membahas sejarah Rusia dan Ukraina dan bagaimana hubungan mereka telah berkembang dari waktu ke waktu.

Sejarah Rusia

Sejarah Rusia dimulai pada abad ke-9 ketika Rurik, seorang pemimpin Viking, mendirikan kerajaan Rusia Kievan. Pada abad ke-12, Kiev menjadi pusat kekuasaan Rusia dan menjadi salah satu kota terbesar di Eropa.

Selama berabad-abad, Rusia mengalami banyak perubahan dan pergolakan politik. Pada awal abad ke-18, Kaisar Peter yang Agung memperkenalkan reformasi besar-besaran yang mengubah Rusia menjadi negara modern. Selama pemerintahan Tsar Catherine yang Agung, Rusia memperluas wilayahnya hingga mencapai Laut Hitam dan Alaska.

Selama abad ke-20, Rusia mengalami banyak perubahan politik. Setelah Revolusi Bolshevik pada tahun 1917, Rusia berubah menjadi negara sosialis dan kemudian menjadi Uni Soviet. Setelah runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991, Rusia menjadi negara demokratis dan berkembang menjadi salah satu kekuatan ekonomi terbesar di dunia.

Sejarah Ukraina

Sejarah Ukraina dimulai pada zaman kuno, ketika wilayah ini dikuasai oleh Bangsa Scythian. Selanjutnya, wilayah ini dikuasai oleh berbagai kekuatan, termasuk Kekaisaran Romawi, Khazar, dan Kievan Rus.

Pada abad ke-14, wilayah Ukraina dikuasai oleh Polandia dan Lithuania dan kemudian menjadi bagian dari Kekaisaran Austria-Hungaria. Pada akhir abad ke-18, wilayah Ukraina dikuasai oleh Kekaisaran Rusia dan menjadi bagian dari Kekaisaran Rusia hingga runtuhnya Uni Soviet.

Setelah runtuhnya Uni Soviet, Ukraina merdeka pada tahun 1991. Namun, negara ini mengalami banyak pergolakan politik dan ekonomi dalam beberapa tahun terakhir. Ukraina menjadi terkenal di seluruh dunia pada tahun 2014 ketika terjadi konflik antara Ukraina dan Rusia mengenai wilayah Krimea.

Hubungan Rusia dan Ukraina

Hubungan antara Rusia dan Ukraina selalu menjadi topik yang sensitif dan kontroversial. Sejarah kedua negara ini sangat terkait dan terkadang saling bertentangan. Sebelum runtuhnya Uni Soviet, Ukraina adalah bagian dari Uni Soviet dan sangat tergantung pada Rusia dalam hal ekonomi, politik, dan budaya.

Namun, setelah Ukraina merdeka pada tahun 1991, hubungan antara kedua negara tersebut menjadi semakin kompleks. Salah satu sumber ketegangan adalah masalah Krimea, yang sebelumnya merupakan wilayah Ukraina tetapi kemudian dianeksasi oleh Rusia pada tahun 2014. Tindakan ini dianggap oleh Ukraina dan banyak negara lain sebagai pelanggaran hukum internasional dan terus memperburuk hubungan antara Rusia dan Ukraina.

Selain masalah Krimea, konflik antara Rusia dan Ukraina juga berkaitan dengan masalah separatisme di wilayah Timur Ukraina, yang sebagian besar dihuni oleh orang-orang yang mendukung Rusia. Konflik ini telah menyebabkan kerugian besar bagi kedua belah pihak dan menimbulkan banyak korban jiwa.

Selain itu, hubungan antara Rusia dan Ukraina juga terpengaruh oleh isu-isu politik dan keamanan global, seperti perang saudara di Suriah dan masalah Iran. Seiring dengan meningkatnya ketegangan antara Rusia dan Barat, hubungan antara Rusia dan Ukraina semakin tegang.

Meskipun hubungan antara Rusia dan Ukraina telah mengalami banyak pergolakan dan ketegangan, kedua negara ini tetap memiliki hubungan yang erat dan saling bergantung dalam hal ekonomi dan budaya. Banyak orang di Ukraina juga berbicara bahasa Rusia dan memiliki ikatan keluarga dengan orang Rusia.

Namun, banyak rakyat Ukraina juga merasa bahwa hubungan dengan Rusia tidak adil dan bahwa Rusia memperlakukan Ukraina dengan tidak hormat. Hal ini terutama terjadi dalam konteks pengepungan Krimea dan konflik di wilayah Timur Ukraina.

Secara keseluruhan, sejarah Rusia dan Ukraina dan hubungan mereka merupakan topik yang kompleks dan sensitif. Meskipun banyak perbedaan dan ketegangan, kedua negara ini tetap memiliki banyak kesamaan dan sejarah yang erat terkait. Semoga kedua negara ini dapat menemukan cara untuk mengatasi perbedaan mereka dan membangun hubungan yang lebih baik di masa depan.