Allah memulai firman-Nya dengan Fawatih as-Suwar "shad.", seperti halnya Dia memulai beberapa surah yang diturunkan di Mekah dan dua buah surah yang diturunkan di Medinah. Mengenai penafsiran Fawatih as-Suwar telah dikemukakan secara luas pada penafsiran ayat yang pertama surah yang kedua (al-Baqarah dalam Al-Qur'an dan Tafsirnya Jilid 1).
Kemudian Allah bersumpah dengan Al-Qur'an yang mempunyai keagungan isinya, kemuliaan martabatnya serta kesempurnaan hukumnya yang mengagungkan dan menakjubkan.
Al-Qur'an disifati dengan "yang mempunyai keagungan" agar manusia memahami bahwa Al-Qur'an yang diturunkan kepada rasul-Nya itu benar-benar dari Allah, dan mengandung ajaran yang benar yang disampaikan oleh Rasulullah kepada seluruh manusia.