Tafsir
Allah memerintahkan manusia untuk menegakkan timbangan dengan adil dan jangan berlaku curang. Ini menunjukkan bahwa manusia harus memperhatikan timbangan yang adil dalam semua amal perbuatan dan ucapan-ucapannya. Dalam Al-Qur'an Allah tidak saja memberitahu manusia mengenai ciptaan-Nya, namun juga memberikan indikasi-indikasi untuk memanfaatkan semua ciptaan untuk kesejahteraan manusia. Dalam kaitan dengan matahari dan bulan, Allah memberikan petunjuk yang sangat jelas bahwa kedua benda langit tersebut akan sangat berguna untuk dijadikan patokan. Diberitahukan bahwa peredaran kedua benda langit itu mempunyai perhitungan. Ilmu pengetahuan kemudian menggunakan keteraturan itu untuk dijadikan penanda waktu atau kalender. Petunjuk itu juga ada pada dua ayat berikut:
Dan Dia telah menundukkan matahari dan bulan bagimu yang terusmenerus beredar (dalam orbitnya); dan telah menundukkan malam dan siang bagimu. (Ibrahim/14: 33)
Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu dalam (bulan yang empat) itu, dan perangilah kaum musyrikin semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang takwa. (at-Taubah/9: 36)
Manusia telah diberikan petunjuk untuk membagi waktu dan penanggalan dengan jelas. Dalam astronomi modern, maka yang disebut satu tahun dalam perhitungan Kalender Matahari (Solar Calendar) adalah periode waktu yang diperlukan oleh bumi untuk melakukan satu putaran dalam orbitnya mengelilingi matahari. Waktu yang diperlukan adalah 365 hari, 5 jam, 48 menit, 46 detik. Atau sekitar 365,25 hari kurang 1 menit 14 detik. Apabila satu bulan Solar adalah sekitar 30 hari. Sedangkan satu tahun dalam perhitungan Kalender Bulan (Lunar Calendar) adalah satu periode dari 12 bulan Lunar. Jika satu bulan Lunar (periode yang diperlukan bulan untuk mengelilingi bumi) adalah 29,5 hari, maka satu tahun Lunar adalah 354 hari. Sejarah peradaban umat manusia dalam membuat kalender menunjukkan angka yang berbeda-beda. Bangsa Romawi kuno membagi satu tahun dalam 10 bulan. Pada masa Pra-Julius Caesar, dilakukan koreksi dan menjadi 12 bulan. Kemudian disempurnakan lagi oleh Paus Gregorius XIII (Gregorian Calendar) dan digunakan sebagai kalender modern yang digunakan saat ini. Kalender juga sudah digunakan pada peradaban yang lebih tua. Bangsa-bangsa Akkadia, Sumeria, Babilonia, Assiria, Yahudi, India dan Cina memberikan angka 12 bulan dalam setahunnya. Sedangkan Yunani menghitung 10 bulan dalam setahun. Bangsa Aztec, Maya dan Inca di Amerika Selatan, membagi satu tahun menjadi 13 bulan, dengan jumlah hari per bulannya sebanyak 20 hari. Pada salah satu ayat di atas ada kata "menundukkan". Ini mengisyaratkan agar manusia menggunakan akal dalam memanfaatkan kedua benda langit tersebut. Di sini dikandung perintah untuk mengembangkan teknologi. Salah satunya adalah menggunakan keteraturan orbit matahari dan bulan untuk pembuatan penanggalan dan pengaturan waktu.
Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya, dan Dialah yang menetapkan tempat-tempat orbitnya, agar kamu mengetahui bilangan tahun, dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan demikian itu melainkan dengan benar. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui. (Yunus/10: 5)
Lintasan-lintasan orbit matahari, bulan dan bumi sudah sangat diketahui. Namun bahwa matahari juga memiliki lintasan orbitnya sendiri baru diketahui para ahli astronomi dan astrofisika modern pada paruh abad ke-20 yang lalu. Matahari mengorbit pusat galaksi di pinggiran piringan galaksi Bimasakti. Adapun garis tengah piringan galaksi ini adalah 3 x 107 km. Waktu yang diperlukan matahari untuk mengelilingi pusat galaksi adalah 250 juta tahun. Khusus untuk Surah at-Taubah/9 ayat 36 di atas, diingatkan akan empat bulan yang disucikan (bulan-bulan Muharam, Rajab, Zulkaidah, dan Zulhijah). Keempat bulan itu sudah disucikan masyarakat Timur Tengah sejak zaman Nabi Ibrahim.